Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan
satu kawasan dengan kawasan yang lain. Biasanya jalan besar mempunyai ciri-ciri
berikut:
·
Digunakan untuk kendaraan bermotor
·
Digunakan oleh masyarakat umum
·
Dibiayai oleh perusahaan negara
·
Penggunaannya diatur oleh undang-undang
pengangkutan
Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional,
jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa. Pengelompokkan jalan
dimaksudkan untuk mewujudkan kepastian hukum penyelenggaraan jalan sesuai
dengan kewenangan pemerintah (http://www.ilmusipil.com/klasifikasi-jalan-menurut-wewenang).
a.
Jalan Nasional
Merupakan jalan arteri dan jalan
kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota
propinsi dan jalan strategis nasional serta jalan tol.
b.
Jalan Provinsi
Merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan
primer yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau
antar ibukota kabupaten/kota dan jalan strategis provinsi.
c.
Jalan Kabupaten
Merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan
primer yang tidak termasuk pada jalan nasional dan jalan propinsi yang
menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan
d.
Jalan Kota
Merupakan jalan umum dalam sistem jaringan jalan
sekunder yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota, menghubungkan
pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antar persil, serta menghubungkan
pemukiman yang berada di dalam kota
e. Jalan Desa
Merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan
antar pemukiman di dalam desa serta jalan lingkungan.
Beberapa
faktor
penyebab terjadinya kerusakan jalan yaitu seperti:
1.
Air hujan.
Hal ini menjadi salah satu faktor pendukung penyebab
kerusakan jalan dikarenakan sistematis sebagai berikut. Disaat air hujan
tersebut turun dan mengalami perhentian pergerakan menuju saluran pembuangan
atau yang dinamakan terjadi genangan air di jalan, maka akan terjadi
pengeroposan lapisan aspal oleh air karena
kita tau bahan utama penyusun jalan ialah batu pecah dan aspal. Dengan adanya
air tadi yang mengakibatkan daya pengikat aspal yang berkurang maka timbulnya
lubang kecil.
Beban Muat truck yang melintas berkaitan
dengan faktor penyebab nomor 1, karena apabila telah terbentuknya suatu lubang
walaupun lubang tersebut kecil, tetapi apabila lama-kelamaan terkena beban truck yang berjalan melintasi di atas jalan maka
mengakibatkan lubang tersebut yang sudah mengalami pengurangan daya ikat atar
partikel dan menerima beban vertikal maka mengakibatkan lubang tersebut semakin
membesar.
3.
Tanah.
Apabila kita mendalami analisis kita maka kita akan
terbesit mengenai pengaruh pergerakan tanah. kita tau
bahwa tanah selalu dinamis, maka dari itu disaat tanah mengalami pergerakan
maka mengakibatkan daya ikat antar partikel penyusun jalan mengalami menurunan.
Dan pada akhirnya kita temui adanya sebuah retakan pada sisi jalan.
Jalan rusak dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu jalan rusak parah dan jalan rusak ringan. Dikatakan jalan
rusak parah yaitu seperti: jalan melongsor atau terkena longsor, jembatan
putus, jalanan berlubang dalam, jalan bertumpuk bebatuan. Sedangkan dikatatakan
jalan rusak ringan seperti: jalan berpasir, aspal meleleh, tumpukan-tumpukan
aspal dan jalan berlubang-lubang kecil.
No comments:
Post a Comment