Thursday, November 12, 2015

Pengertian Sistem Informasi Geografis



Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah sistem informasi khusus yang  mengelola data yang memiliki informasi spasial. Menurut Asronoff (dalam Riyanto et al, 2009:35) mendefenisikan SIG sebagai sebuah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpandan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Sedangkan menurut Subaryono (dalam Riyanto et al, 2009:35) mendefinisikan SIG sebagai suatu himpunan terpadu dari hardware, software, data dan liveware (orang-orang yang bertanggung jawab dalam mendesain, mengimplementasikan dan menggunakan SIG).
Dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus untuk mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database (Riyanto et al, 2009:35).
Dalam pengelolaan SIG yang perlu mendapat perhatian tidak hanya sekedar aspek peta digital, meskipun ini hal yang utama. Hal lain yang tidak kala penting adalah aspek pengelolaan database yang dikandungnya yang merupakan atribut peta. SIG dapat menyerap dan mengolah data dari bermacam sumber yang memiliki skala dan struktur yang berbeda. Selain itu SIG juga dapat melakukan operasi data-data keruangan yang bersifat kompleks (Riyanto et al, 2009:36).
Sistem Informasi Geografi dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem  manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survei lapangan. Semua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data  digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi. SIG juga merupakan hasil dari perpaduan disiplin ilmu di dalam beberapa proses data spasial.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat berfungsi sebagai bank data terpadu, yaitu dapat memandu data spasial dan non spasial dalam suatu basis data terpadu. Sistem modelling dan analisa, yaitu dapat digunakan sebagai sarana evaluasi potensi wilayah dan perencanaan spasial. Sistem pengelolaan yang bereferensi geografis, yaitu untuk mengelola operasional dan administrasi lokasi geografis. Dan sebagai sistem pemetaan komputasi, yaitu sistem yang dapat menyajikan suatu peta yang sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Riyanto et al (2009:36), “Dalam hal implementasi, Teknologi SIG dapat juga digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute”. Aplikasi SIG yang baik adalah apabila aplikasi tersebut dapat menjawab salah satu atau lebih dari lima pertanyaan dasar seperti:
1.         Lokasi, dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai lokasi tertentu.
2.         Kondisi, dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai kondisi dari suatu lokasi.
3.         Tren, untuk melihat tren dari suatu keadaan.
4.         Pola, dapat dipergunakan untuk membaca gejala-gejala alam dan mempelajarinya.
5.         Pemodelan, dapat dipergunakan untuk menyimpan kondisi-kondisi tertentu dan mempergunakanya untuk memprediksi keadaan di masa yang akan datang maupun memperkirakan apa yang terjadi pada masa lalu.
Aplikasi SIG terlibat dalam berbagai bidang disiplin ilmu. Aplikasi-aplikasi yang dapat ditangani oleh SIG sangat banyak, antara lain:
1.         Aplikasi SIG dibidang sumber daya alam (inventarisasi, managemen dan kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, kehutananan perencanaan tataguna lahan, analisis daerah rawan bencana alam dan sebagainya).
2.         Aplikasi SIG dibidang perencanaan (perencanaan pemukiman transmigrasi, perencanaan tataruang wilayah, perencanaan kota, perencanaan lokasi dan relokasi industri dan sebagainya). 
3.         Aplikasi SIG dibidang kependudukan (penyusunan data pokok, penyediaan informasi kependudukan dan sosial ekonomi).
4.         Aplikasi SIG dibidang lingkungan berikut pemantauannya (pencemaran sungai, pencemaran laut, pencemaran danau, evaluasi pengendapan Lumpur baik di sungai, danau atau pantai, pemodelan pencemaran udara, limbah berbahaya dan sebagainya).
5.         Aplikasi SIG dibidang Utility (inventarisasi dan manajemen informasi jaringan pipa air minum, sistem informasi pelanggan air minum, perencanaan perluasan pipa air minum, demikian juga untuk listrik, gas dan fasilitas umum lainnya). Aplikasi SIG dibidang pertanahan (manajemen pertanahan, sistem informasi pertanahan dan lain sebagainya).
6.         Aplikasi SIG dibidang pariwisata (inventarisasi daerah wisata, analisis potensi untuk pariwisata).
7.         Aplikasi SIG dibidang ekonomi, bisnis dan marketing (penentuan lokasi-lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, supermarket, mesin ATM, kantor cabang,  outlet, gudang dan sebagainya).
8.         Aplikasi SIG dibidang telekomunikasi (inventarisasi jaringan telekomunikasi, sistem informasi pelanggan, perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan komunikasi, inventarisasi jaringan pelanggan TV kabel dan sebagainya).
Aplikasi SIG dibidang transportasi dan perhubungan (inventarisasi jaringan transportasi, analisis kesesuaian dan penentuan rute-rute alternatif  transportasi, analisis rawan kemacetan dan bahaya kecelakaan, alternatif rute jalan tersingkat untuk berbagai kebutuhan dan sebagainya).

No comments:

Post a Comment