Thursday, November 12, 2015

Syarat-Syarat Paragraf yang Baik



            Berdasarkan pendapat Arifin-Tasai (1985: 126) bahwa “Dalam pengembangan paragraf kita harus menyajikan dan mengorganisasikan gagasan menjadi suatu paragraf yang memenuhi persyaratan.” Adapun syarat-syaratnya paragraf yang baik antara lain
1) Kesatuan
Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik tesebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca. Jadi, suatu paragrap hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut.
Paragraf dianggap mempunyai kesatuan jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua kalimat berfokus pada topik dan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan. penulis yang masih dalam taraf belajar (tahap pemula) sering mendapat kesulitan dalam memelihara kesatuan ini. (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 1985: 126).
2) Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf adalah koherensi atau kepaduan. Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pemikiran penulis tanpa hambatan karena adanya loncatan pikiran yang membingungkan. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan. Jadi, kepaduan atau koherensi dititik beratkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat. (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 1985: 126).
Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan:
(1) Unsur kebahasaan yang digambarkan dengan:
a) Repetisi atau pengulangan kata kata kunci
b) Kata ganti
c) Kata transisi atau ungkapan penghubung
d) Paralelisme
(2) Pemerincian dan urutan isi paragraf.
Perincian ini dapat diurutkan secara kronologis (menurut urutan waktu), secara logis (sebab akibat, khusus-umum, umum khusus), menurut urutan ruang (spasial), menurut proses dan dapat juga dari sudut pandang yang satu ke sudut pandang yang lain.
(3) Kelengkapan
            Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya, suatu paragrap dikatakan tidak lengkap jika tidak dikembangkan atau hanya diperlurus dengan pengulanan-pengulangan. (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 1985: 128).
2.3.4 Pengembangan Paragraf
            Masih menurut Imam Maliki (1995: 11) bahwa dalam sebuah karya tulis, paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai cara. Cara cara atau tekhnik yang digunakan dalam pengembangan paragraf pada umumnya bergantung pada keluasan pandangan atau pengalamam penulis itu sendiri. Meskipun demikian, paling tidak dapat di sebutkan adanya beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. Cara-cara itu antara lain sebagai berikut :


1) Pengembangan dengan Klasifikasi
Pengembangan dengan klasifikasi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah pengembangan paragraf dengan cara mengklasifikasi masalah yang dikemukakan.  Dengan klasifikasi itu diharapkan pembaca dapat mudah memahami informasi yang disajikan
2) Pengembangan dengan Definisi
Pengembangan dengan definisi adalah suatu model pengembangan paragraf yang dilakukan dengan cara memberikan definisi atau pengertian terhadap masalah yang sedang dibahas.
3) Pengembangan dengan Analogi
Analogi adalah suatu bentuk perbandingan dengan menyamakan dua hal yang berbeda. Sejalan dengan itu pengembangan dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda untuk memperjelas gagasan yang akan diungkapkan.
4) Pengembangan dengan Contoh
Pengembangan dengan contoh merupakan suatu jenis pengembangan paragraf yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa contoh sebagai penjelas gagasan yang dikembangkan. Pengembangan paragraf dengan menyertakan contoh lebih tepat digunakan dalam menjelaskan masalah yang sifatnya abstrak atau masalah lain yang sifatnya sangat umum.
5) Pengembangan dengan Fakta
Pengembangan dengan fakta merupakan suatu jenis pengembangan paragraf yang dilakukn dengan cara menyatakan sejumlah fakta atau bukti-bukti untuk memperkuat pendapat yang dikemukakan.

No comments:

Post a Comment

 
 
K
A
J
E
J
S
U
P
A
H
G
N
E
P
G
N
A
S