Berdasarkan
pendapat Arifin-Tasai (1985: 126) bahwa “Dalam pengembangan paragraf kita harus
menyajikan dan mengorganisasikan gagasan menjadi suatu paragraf yang memenuhi
persyaratan.” Adapun syarat-syaratnya paragraf yang baik antara lain
1) Kesatuan
Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau
satu topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik tesebut. Oleh karena itu,
dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak
berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan
pembaca. Jadi, suatu paragrap hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau
topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut.
Paragraf dianggap mempunyai kesatuan jika
kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu
relevan dengan topik. Semua kalimat berfokus pada topik dan mencegah masuknya
hal-hal yang tidak relevan. penulis yang masih dalam taraf belajar (tahap
pemula) sering mendapat kesulitan dalam memelihara kesatuan ini. (Zaenal Arifin
dan Amran Tasai, 1985: 126).
2) Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf
adalah koherensi atau kepaduan. Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau
tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi
dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Pembaca
dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pemikiran penulis tanpa
hambatan karena adanya loncatan pikiran yang membingungkan. Urutan pikiran yang
teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan. Jadi, kepaduan atau koherensi
dititik beratkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat. (Zaenal Arifin
dan Amran Tasai, 1985: 126).
Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan:
(1) Unsur kebahasaan yang digambarkan dengan:
a) Repetisi atau pengulangan kata kata kunci
b) Kata ganti
c) Kata transisi atau ungkapan penghubung
d) Paralelisme
(2) Pemerincian dan urutan isi paragraf.
Perincian ini dapat diurutkan secara kronologis (menurut
urutan waktu), secara logis (sebab akibat, khusus-umum, umum khusus), menurut
urutan ruang (spasial), menurut proses dan dapat juga dari sudut pandang yang
satu ke sudut pandang yang lain.
(3) Kelengkapan
Suatu paragraf
dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Sebaliknya, suatu
paragrap dikatakan tidak lengkap jika tidak dikembangkan atau hanya diperlurus
dengan pengulanan-pengulangan. (Zaenal Arifin dan Amran Tasai, 1985: 128).
2.3.4 Pengembangan Paragraf
Masih menurut Imam
Maliki (1995: 11) bahwa dalam sebuah karya tulis, paragraf dapat dikembangkan
dengan berbagai cara. Cara cara atau tekhnik yang digunakan dalam pengembangan
paragraf pada umumnya bergantung pada keluasan pandangan atau pengalamam
penulis itu sendiri. Meskipun demikian, paling tidak dapat di sebutkan adanya
beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. Cara-cara itu
antara lain sebagai berikut :
1) Pengembangan dengan Klasifikasi
Pengembangan dengan klasifikasi yang dimaksudkan dalam
hal ini adalah pengembangan paragraf dengan cara mengklasifikasi masalah yang
dikemukakan. Dengan klasifikasi itu
diharapkan pembaca dapat mudah memahami informasi yang disajikan
2) Pengembangan dengan Definisi
Pengembangan dengan definisi adalah suatu model
pengembangan paragraf yang dilakukan dengan cara memberikan definisi atau
pengertian terhadap masalah yang sedang dibahas.
3) Pengembangan dengan Analogi
Analogi adalah suatu bentuk perbandingan dengan
menyamakan dua hal yang berbeda. Sejalan dengan itu pengembangan dengan cara
membandingkan dua hal yang berbeda untuk memperjelas gagasan yang akan
diungkapkan.
4) Pengembangan dengan Contoh
Pengembangan dengan contoh merupakan suatu jenis
pengembangan paragraf yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa contoh
sebagai penjelas gagasan yang dikembangkan. Pengembangan paragraf dengan
menyertakan contoh lebih tepat digunakan dalam menjelaskan masalah yang
sifatnya abstrak atau masalah lain yang sifatnya sangat umum.
5) Pengembangan dengan Fakta
Pengembangan dengan fakta merupakan suatu jenis
pengembangan paragraf yang dilakukn dengan cara menyatakan sejumlah fakta atau
bukti-bukti untuk memperkuat pendapat yang dikemukakan.
No comments:
Post a Comment